Lokasi Anda saat ini adalah:Harum Energy > Lifestyle
Warga Sekitar Cagar Budaya di Yogya Harus Ikut Sejahtera
Harum Energy2025-03-28 14:38:57【Lifestyle】6rakyat jam tangan
Perkenalandata keluaran sydney 2023Menyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Pakualaman-Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berupaya membangun jembatan antara pelestarian bolahiu
Pakualaman-Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berupaya membangun jembatan antara pelestarian cagar budaya dengan kesejahteraan masyarakat.
Diharapkan dengan upaya tersebut dapat memberikan peningkatan ekonomi bagi masyarakat yang tinggal disekitar objek Warisan Budaya dan Cagar Budaya (WBCB).
Sekda Kota Yogyakarta,bolahiu Aman Yuriadijaya mengungkapkan pelestarian WBCB harus dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi yang menguntungkan masyarakat Kota Yogyakarta.
"Apalagi Kota Yogyakarta punya potensi pelestarian cagar budaya berbasis kawasan, namun hal tersebut membutuhkan dukungan seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan kontribusinya," jelasnya saat membuka sosialisasi WBCB di Hotel Jambuluwuk, Senin (12/6/2023).
Di Kota Yogyakarta terdapat empat kawasan cagar budaya yang memiliki gaya arsitektur yang berbeda-beda di tiap kawasan. Empat kawasan tersebut adalah kawasan Kraton, Pakualaman, Kotabaru, dan Kotagede.
Menurutnya kawasan cagar budaya dapat dilestarikan salah satunya dengan mempertahankan citra kawasan yang memiliki ciri gaya arsitektur yang berbeda-beda.
Ke empat kawasan tersebut, tambahnya, secara khusus memiliki potensi yang sama dengan kawasan cagar budaya yang lain, dan potensinya dapat saling mendukung sehingga menciptakan suasana yang harmonis.
"Tinggal bagaimana kita memadukan upaya pelestarian cagar budaya di empat kawasan tersebut dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya”, imbuhnya.
Aman mencohtohkan berdasarkan Peraturan Gubernur DIY Nomor 40 tahun 2014, kawasan cagar budaya Pakualaman memiliki gaya arsitektur Tradisional Jawa atau Indis.
"Hal ini dilandasi sejarah Pakualaman yang dipengaruhi oleh keberadaan Kadipaten Pakualaman dan sebaran WBCB yang bergaya arsitektur Indis atau Tradisional Jawa," tandasnya.
Sehingga, tambahnya, bangunan baru yang berada di KCB Pakualaman direkomendasikan untuk mengikuti gaya arsitektur tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti mengatakan untuk mendukung upaya tersebut, pihaknya memiliki Tim Pertimbangan dan Pelestarian Warisan Budaya (TP2WB) yang bertugas untuk memberikan arahan dan rekomendasi bentuk fasad bangunan yang akan didirikan.
"Masyarakat dapat bertanya dan berkonsultasi kepada tim tersebut dan tentunya tidak dipungut biaya," bebernya.
Sehingga, lanjutnya, dalam setiap kegiatan pembangunan bangunan baru masyarakat diharapkan dapat mematuhi kaidah-kaidah pelestarian dan perlindungan cagar budaya yang ada.
"Sosialisasi ini juga sebagai sarana publikasi mengenai aturan-aturan arsitektur bangunan di kawasan cagar budaya bagi masyarakat yang akan melakukan kegiatan pembangunan atau konstruksi," tandasnya.
Menurutnya masyarakat sebagai pemilik bangunan WBCB merupakan ujung tombak pelestarian bangunan tersebut.
"Hal ini sebagai modal dasar masyarakat untuk terus meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberadaan bangunan-bangunan bersejarah tersebut," ujarnya.
Bangunan-bangunan ini, katanya, harus terus didorong agar bermanfaat bagi masyarakat yang tentunya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Selain itu juga masyarakat diharapkan agar lebih memperhatikan citra kawasan WBCB," bebernya. (Han)
Besar!(22)
Artikel sebelumnya: Permudah Layanan, Rekam Data KTP-el di Sekolah
Artikel selanjutnya: 40 Anggota DPRD Kota Yogya Dilantik
Berita terkait
- Pemkot Yogya Imbau Warga Tidak Panik Belanja Pangan
- Pemkot Yogya Raih Penghargaan Top 99 Pelayanan Publik
- Wawali Tinjau Kesiapan Venue Porda DIY 2019
- 1340 Peserta Ikut Senam Sehat PKH di Lapangan Karangwaru Yogya
- Gerakan Wanita Sejahtera Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Perempuan Kota Yogya
- Sekda Kota tandatangani MOU Geospasial
- Selamat Ulang Tahun Bu Sekda
- Penerimaan Kunjungan Studi Strategis Dalam Negeri, Program Pendidikan Reguler, Angkatan Lembaga Ketahanan Nasional di Pemkot Yogyakarta
- Masyarakat Rasakan Manfaat Gandeng Gendong Rintisan Haryadi-Heroe
- Bersama Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota Pantau Uji Coba Semi Pedestrian Malioboro
Berita hangat
Rekomendasi berita
Walikota Lepas Mudik Gratis Dari Indomie
Dua Alat Pembersih Pedestrian Malioboro Siap Digunakan
Operasi Ketupat Progo 2019, Siap Amankan Kota Yogyakarta
Walikota Ajak Warga Yogyakarta Gunakan Hak Pilih
Tes Urine ASN Antisipasi Penyalahgunaan Narkotika
Wawali menerima KKLDN Studi Wilhan Pasis Dikreg LVII Seskoad TA 2019
Ryan Permana Nur Muhammad - Putri Kumala Devianti Juarai Dimas Diajeng 2019
Sekda Kota Yogya Pimpin Upacara “Perpisahanâ€